MERINDING ‘ T P S ‘

Posted by orange lover! , 2009/04/13 20.02


Pemilu itu kepanjangan dari pemilihan umum. Para wakil rakyat dipilih oleh umum atau warga negara itu sendiri agar wakil rakyat yang dipilih itu adalah orang yang sesuai oleh keinginan rakyat untuk memajukan bangsa dan memakmurkan rakyatnya.. Itulah arti pemilu menurut saya yang belakangan ini ingin mencoba memahami arti pemilu. Pllookkk... plokk.... Sok sok an banget dah ah saya ngomongin soal pemilu. Padahal saya lihat TPS aja udah takut. Hahaha....


Ya, pemilu tahun ini adalah pemilu pertama yang saya ikuti. Yah, ketahun deh kalau umur saya udah nggak 13 tahun lagi. Nggak apa – apa lah. Umur 19 kan adalah usia waktu lagi lucu – lucu nya. Pemilu yang saya ikuti tanggal 9 April lalu menjadi moment dimana saya benar – benar merasa sebagai warga negara Indonesia yang baik, ramah dan tidak sombong. Menggunakan hak suara dan ikut menentukan nasib bangsa adalah hal yang begitu memukau bagi saya. Salah milih bahaya banget. Tapi itu enggak merubah pendirian saya untuk tetap ikut pemilu. Tapi, yang saya takutkan adalah pada saat memasuki T P S ( Tempat Pemungutan Suara ) nya.


Sekitar pukul 11 pagi, sehabis menunggu Ibu memasak makan siang dulu di rumah, saya dan Ibu menuju TPS 72 di dekat rumah. Hanya 2 menit dari rumah. TPS itu berada di sebuah lapangan. Sebelum memasuki TPS, Ibu saya mengobrol sebentar dengan Ibu – ibu lainnya. Lalu, dengan menggandeng saya, dia mengajak saya masuk ke TPS. Tapi, saya menarik tangannya.


“ Bu, pulang aja, yuk!” ajak saya

“ Pulang? Ngapain? Yang nggak – nggak aja deh, Ka!” jawabnya agak sedikit kesal.

“ Aku deg – degan nih. Takut.” Saya agak merengek.

“ Yaelah, udah kayak mau di suntik aja deh!” Lalu wanita separuh baya itu dengan kuat menarik tangan saya lagi dan akhirnya kami berada di dalam TPS. Yang saya pikirkan waktu itu adalah saya belum tahu mana yang harus saya pilih dan hal – hal buruk lain yang saya takut akan terjadi nanti.


Saya mendaftarkan diri. Lalu duduk menunggu nama saya dipanggil sama panitia KPPS (kalo nggak salah namanya). Saya hanya diam membisu sambil merasakan degupan jantung yang dari tadi belum bisa tenang. Seorang pria berbaju hitam yang saya sebut teman itu ,yang saya kenal di karang taruna, ( padahal saya nggak tau namanya cuma wajahnya aja yang inget. Lagipula jarang ketemu. Maaf ya, teman!) baru saja datang dan duduk disamping saya.


“ Udh nyontreng, Yun?” ( dia memanggil saya Yunika)

“ Belum.”

“ Tadinya gue mau golput tapi nggak jadi”

“ Kenapa?”

“ Sayang aja kalo nggak milih.”

“ Oh. Tadinya gue juga mau golput. Tapi akhirnya gue nggak mau lagi”

“ Loh kenapa? Bagus lah.”

“ Ya.. memang bagus. Golren lebih bagus daripada golput.”

Wajah teman saya itu terlihat sangat bingung dan terlihat berpikir sebentar. “ Golren apa tuh, Yun?”

“ Elo mau ikut nggak? Golren itu singkatannya Golongan Oren. Orangers. Gue suka warna orange.”

“ Hah. Dasar.... Dasar! Anaknya siapa sih lo, Yun?” Dia geleng – geleng kepala.


Saya hanya menahan ketawa melihat ekspresinya. Nama saya dipanggil lalu menuju ke tempat penyontrengan. Wallaahh... besar sekali surat suara nya. Bingung bener nih milih calegnya. Ibu saya yang sudah selesai mencontreng memperhatikan saya dari luar T P S. Mommy, help me!


Thanks God! Acara pencontrengan sudah selesai dan saya langsung memasukkan kertas suara ke kotak besar lalu keluar T P S.


“ Mbak.. mbak.. celupin dulu jarinya.” Panggil salah satu panitianya.

Arrgghh.. tinta! “ Kalau nggak, boleh nggak? Nanti saya pakai di rumah aja deh!”

“ Wah.. nggak boleh mbak! Mana sini jarinya.”

Duh, mas, saya takut sama tinta. “ Nggak usah deh, biar saya aja yang celupin!”

Oww.. my God.. kena tinta lagi... Buru – buru saya kabur dari tempat itu. Siap – siap deh pemilu berikutnya. Phiuuffhh...


1 Response to "MERINDING ‘ T P S ‘"

hypereal Says:

Follow me and I'll follow you
http://twitter.com/hypereal