#Day22 Saya Ingin Ranjang Baru

Posted by orange lover! , 2012/05/30 22.19


                Banyak orang yang bilang dari tanggal 17 – 20 Mei kemarin merupakan akhir pekan yang panjang. Saya sih juga bilang. Tapi saya nggak begitu menikmatinya. Yak. Jumat masih harus mengajar di tempat les dimana saya bekerja. Merasa iri juga sih, ketika nyokap yang pegawai negeri bisa bersantai di rumah 4 hari penuh sedangkan saya harus pergi mengajar. No problemo. Demi ranjang baru.

                Ngomong-ngomong soal ranjang baru, saya suka agak takut dengan ranjang lama saya ini. Terbuat dari kayu, namun entah mengapa tidak terlihat kokoh berdiri. Mungkin sudah  lebih dari 5 tahunan dia berada di kamar saya. Ada beberapa tambalan di kaki nya karena sempat roboh sewaktu sepupu kecil saya yang berumur sekitar 3 tahun bermain di atasnya berlagak seperti Power Rangers dan Satria Baja Hitam. Alhasil, ambruk. *face palm* Ya, mungkin kayunya yang kurang bagus. Dan setelah beberapa minggu kemudian harus diperbaiki kembali setelah ambruk lagi saat saya hendak tidur. Padahal kan badan saya nggak berat-berat banget. Mungkin guling lebih berat dari badan saya. Oke, yang terakhir itu bohong. 

                Sangat disayangkan ketika membayangkan harus berpisah dengan ranjang yang selama bertahun-tahun bersama. Dia tidak pernah mengeluh kalau setiap hari saya tiduri, ataupun ketika saya tinggal sendiri jika harus keluar kota berhari-hari. Namun sepertinya dia tidak tahan dengan semua ini dan ambruk. Ehem. Begitulah. 

Tingginya kualitas suatu barang memang nggak bisa dibohongi. Semakin tinggi harga furniture , makin tinggi pula kualitasnya sehingga tukang kayu pun mencari jalan alternatif dengan membuat furniture dari kayu dengan kualitas yang rendah untuk mencukupi modal agar dapat merendahkan harga sehingga diminati masyarakat. Terlebih lagi kayu dengan kualitas bagus sulit dicari dan mahal. Seperti, Jati.

Saya bisa ambil contoh, lemari baju Ayah di kamar belakang masih saja berdiri kokoh tidak termakan rayap. Padahal, umur nya saja sudah tidak muda lagi. Lemari tersebut dibeli ketika orang tua saya ingin menikah, yah sekitar tahun 1988. Walaupun terlihat agak horror dengan cat hitamnya, namun masih berfungsi dengan baik. Lalu saya membandingkannya dengan ranjang saya ini. *puk puk ranjang*

Bagaimanapun kualitas ranjang saya nanti, dengan merawat dan membersihkannya dari debu akan menjaganya agar bertahan sampai lama. Kalau suatu barang dengan kualitas bagus juga tidak dijaga dengan baik, ya pasti akan sia-sia saja.

0 Response to "#Day22 Saya Ingin Ranjang Baru"