Sebelum postingan ini, saya telah menceritakan
bahwa saya pergi ke taman Rekreasi Wiladatika di Cibubur Minggu kemarin untuk
menghabiskan waktu bersama pacar menikmati tempat yang lain selain bioskop.
Setelah melemparkan pandangan ke segala penjuru taman, tiba-tiba saya pun
mengajak pacar untuk berlevitasi. Sudah lama rasanya tidak mengambil gambar
dengan konsep anti gravitasi tersebut. Untungnya, pacar pun mengiyakan. Sambil
menikmati taman, kami mengambil gambar di spot yang kami rasa cocok untuk
levitasi. Mungkin kami terlihat aneh untuk orang-orang, terutama saya yang
lompat-lompatan. I don’t care. Di
saat banyak orang pacaran pula di sudut-sudut taman, saya dan pacar malah asik
levitasi. Pacaran di pojok itu is so mainstream, you know… *halah
Pertama melompat, memang
badan sudah agak kaku dan saya berusaha untuk melemaskannya kembali. Hmm..
sudah berapa lama ya, saya tidak berlevitasi. Dulu, saat saya baru mengenal
levitasi, rasanya ingin dipotret setiap hari. Ekstasi. Mumpung disediakan waktu
dan tempat, oleh Rahadian, dengan kamera Xperia Mini Pro SK17i dan dengan mode
sport, here are the pictures :
*Brightness and Contrast are
added on Photoscape
Posted by
orange lover!
13.49
Minggu
24 Juni 2012 kemarin, akhirnya saya bisa menghabiskan hari di luar rumah maupun
lepas dari penat kerja. Maklum, dengan aktifitas yang cukup padat dari Senin
hingga Sabtu, hampir mustahil untuk menikmati waktu yang senggang untuk bertamasya.
Kalo nggak mengganti waktu tidur yang terampas, ya paling mengobrol dengan
keluarga maupun pacar di rumah. Walaupun merupakan suatu rencana yang mendadak
dan hanya memiliki waktu 3 – 4 jam, saya mengajak pacar pergi ke Taman Rekreasi
Wiladatika di Cibubur. Tepatnya di seberang Cibubur Junction. Disana, saya
menikmati suasana taman yang jarang ditemui di kota besar seperti Jakarta
maupun Bekasi dimana saya tinggal. Ya, walaupun harus membayar untuk masuk ke
sebuah taman yang tidak terlalu banyak pohon hanya rerumputan yang cukup luas,
namun saya mensuyukuri bisa menghabiskan waktu di sana. Bukannya pelit karena
harus mengeluarkan uang, namun seharusnya taman disediakan untuk masyarakat
secara cuma-cuma, tidak hanya memperindah kota, namun juga dapat menjadi tempat
berkumpul dengan udara segar tanpa adanya polusi maupun pendingin udara. Namun,
saya mensyukuri masih ada Taman di Jakarta. Maklum, saya belum melihat tempat
yang benar-benar bisa disebut taman di Bekasi dan Taman Wiladatika adalah
tempat yang masih bisa dijangkau dari Pondok Gede, Bekasi.
Senang rasanya bisa jalan berkeliling di taman
tersebut. Sebuah air mancur yang terlihat saat memasuki gerbang taman, cukup
menggugah perasaan yang tadinya agak galau jadi segar. Anak-anak kecil yang
berlari-lari kecil kegirangan sambil bermain bola, sekumpulan orang yang
bersenda gurau sambil menikmati pemandangan sekitar menambah rasa untuk
mengembangkan senyum lebih lebar lagi.. Tak lupa juga ada remaja-remaja yang
berfoto di depan air mancur, maupun di kebun bunga. Tuh kan, we can do anything in the park. Kota
besar ini terlalu banyak taman belanja (red- mall) yang tidak bisa memberikan
keceriaan seperti ini. Wishing the city
where I live have a nice park.
Some say that waiting is a boring
thing. I didn't know how I say about that phrase last Thursday morning. I was
waiting for my mom in a canteen in her office when I saw a beautiful morning
scene. One thing that made me so patient to wait for her was the view. From
that vacant room, there is a big window, so I could see Monumen Nasional
through it. Yap, Mom's office is across from that monument, so people can see
clearly the peak. It's a usual thing for me. What I see every day in front of
my house is just a high building like a hotel. I hate that. Finally, to make
sure that I’ll not forget this nice scene, after a minute starring at that
monument, I decided to capture that scene. Ah, what if this scene can be moved
into in front of my room…