Sore itu, seperti biasanya, saya mengendarai motor menuju tempat mengajar di sebuah tempat pembelajaran bahasa Inggris di daerah Jati Asih. Keadaan mood yang normal membuat saya agak bersemangat untuk menjalani sisa waktu hari itu. Setelah sampai ditempat yang dituju, saya memasuki ruang kantor tempat guru-guru berkumpul sebelum bekerja. Terdapatlah disana Ibu Manajer dan seorang wanita yang seusianya setengah baya dari saya, saling bercakap-cakap. Wajahnya nampak murung dan kebingungan. Saya yang memang tidak tahu apa-apa sebelumnya dan tidak ingin mencampuri urusan orang lain lebih suka mengambil jarak tempat duduk dan mulai mempelajari buku materi yang akan saya sampaikannanti dikelas.
Beberapa menit kemudian, saya menoleh kearah mereka karena Ibu Manajer memanggil saya untuk menghampirinya.
Saat itu hujan turun dengan lebat dan sebuah ceritapun tercipta diantara seorang wanita cantik (Yunika) dan seorang anak perempuan berumur 10 tahun ( Nina). Kami berada dalam suatu kegiatan belajar disore itu. Pelajaran bahasa asing. Inggris. Nina sedang mengerjakan soal yang saya buat agar ia lebih mengerti apa yang sebelumnya saya ajarkan, yaitu tentang Preposition.
Saya menyuruhnya lekas mengerjakan soal – soal tersebut karena biasanya ia paling malas untuk mengerjakan soal namun entah mengapa sore itu ia tampak begitu manis dan ceria. Tawanya yang lepas dan matanya yang berbinar memancarkan aura kebahagiaan. Entah mengapa hari ini ia nampak bersemangat sekali dan terkadang senyum – senyum sendiri, lamunannya tak kosong dan sudah terisi dengan sesuatu yang membuat senyumnya mengembang. Dapat nilai baguskah di sekolah har ini? Apakah mamanya membelikan mainan untuknya? Saya tidak mengerti apa yang ia pikirkan.