#Day6 How are your books today?
Posted by orange lover! , 2012/05/07 11.40
There is no friend as loyal as a book.
Bagaimana
keadaan buku kamu hari ini? Baik- baik saja kah? Jagalah baik-baik karena buku
bersifat abadi dan tidak akan termakan musim. Saya rasa buku merupakan salah
satu bentuk dokumentasi dari karya yang kita buat. Banyak orang pasti menyadari
bahwa menjaga buku (apapun bukunya) adalah salah satu kegiatan yang penting di
dunia ini. Tapi ada beberapa orang yang masih belum peduli untuk merawat buku
yang dimilikinya Saya berpendapat bahwa menjaga buku dari berbagai macam
kotoran, noda, ataupun lipatan haruslah dilakukan. Apalagi jikalau ada orang
yang sampai menginjak buku, bahkan membakar buku. I think everybody'll be mad.
Ketika kita membeli sebuah buku, kita pun harus menjaga dan bertanggung jawab
atas buku tersebut. Apalagi buku yang kita beli tersebut kaya akan pengetahuan
ataupun yang dapat membuat kita merasa terhibur. Sayangkah kita dengan uang
yang kita keluarkan untuk membeli sebuah buku harus sia-sia dengan hal yang
sepele karena tidak menjaga buku tersebut? Tegakah kita pada penulis yang
setengah mati merangkai kata demi kata sedemikian indahnya namun buku yang
mereka hasilkan dirusak karena tidak dijaga dengan baik?
Suatu
hari, ketika saya masih kuliah semester 7, tiba-tiba buku saya tidak sengaja
terjatuh dari genggaman. Salah satu teman yang tengah berjalan beriringan
dengan saya, (walaupun tanpa sengaja) menginjak buku tersebut. Secara spontan
saya pun juga menginjak kakinya dan sedikit berdebat kenapa dia sampai
melakukannya. Ketika saya sedang membersihkan buku yang terjatuh tadi dari
debu, dia pun berujar, “Sampai begitu amat sih sama buku. Biasa aja kali!”, dan
saya benar-benar marah kemudian meninggalkan dia begitu saja padahal sebelumnya
kami berencana untuk mengerjakan tugas bersama. Lagipula, itu adalah buku teori
kebudayaan popular yang ditulis Graeme Burton. Teman saya itu nggak tahu
bagaimana saya menjaga buku tersebut di tempat yang bersih dan membaca nya
dengan hati-hati. Coba kalo buku ini hilang ataupun rusak, saya dan dia nggak
bisa mengerjakan tugas yang diberikan oleh Pak Lambok, dosen pop culture.
Penting banget kan?
Kejadian
lain yang baru saja terjadi beberapa minggu belakangan ini dikarenakan oleh
seorang teman di tempat saya mengajar, mengembalikan buku The Journeys dalam keadaan kotor di sisi buku. Dia beralasan bahwa
dia pernah menyimpan buku tersebut di dalam jok motornya. Saya langsung
histeris, “AAPPPPPAAAAAAAA?! Heh, asal elo tahu ya, gue simpan buku ini dengan
baik. Elo, yang minjem buku jangan seenaknya aja taruh di jok motor?!” Dengan
muka tanpa merasa bersalah, dia senyum-senyum saja. Saya merasa ingin nangis.
Buku yang kotor tersebut sepertinya nggak bisa saya bersihkan karena saya tahu,
keadaan di bawah jok motor itu pasti kotor terkena debu dan oli. Kalau saja
bisa, saya harus membersihkan dengan apa? Air? Sabun? Rusak dong bukunya..
Hiks. Saya jadi nggak mau melihat buku itu lagi, kalo tidak sengaja melihat
buku tersebut di lemari buku, rasanya kesal dalam hati.
Selain
karena buku yang kotor, saya pun galau karena ada beberapa buku yang belum dikembalikan
ke tangan saya. Sedih kuadrat. Diskonek nya
Oomleo pun hilang entah kemana setelah dipinjam si mantan. Pret. Ada lagi
bukunya Djenar Maesa Ayu – Cerita Pendek
Tentang Cerita Cinta Pendek pun entah kemana. Semoga teman-teman yang
merasa meminjam buku-buku tersebut dapat mengembalikannya.
Sama Kaaa...
Kadang suka sebel ya, kalo ada orang minjem uang ke gue kalo dia lupa ngembaliin kadang gue masa bodo n mengikhlaskan, tapi kalo buku jangan haraaapppp!! hehehe
Buku (printed) udah kayak investasi moral dan intelegensi (halah) ya gak?
Eh btw kapan ya ke kino lagi LOL