#Day 3 Saya adalah perempuan. Kamu?

Posted by orange lover! , 2012/05/03 23.49

Marilyn Monroe pernah bilang, "I don't mind living in a man's world as long as I can be a woman in it"  Pernyataan tersebut menyiratkan bahwa betapa Monroe begitu bangganya menjadi seorang perempuan walaupun dia berada di dunia laki-laki sekalipun. Ya, memang menyenangkan menjadi seorang perempuan. Saya merasa spesial menjadi seorang perempuan. Menjadi spesial ini tidak membuat saya berpikir bahwa di sini lah letak dimana kelemahan perempuan yang harus didahulukan untuk ditolong, dicintai, ataupun perlakuan khusus lainnya. Semua orang baik laki-laki maupun perempuan pantas dicintai ataupun didahulukan kepentingannya. Spesial disini adalah indah. Siapa yang tidak setuju jikalau perempuan merupakan makhluk yang indah? Lekuk tubuhnya, bagaimana dia berjalan, raut wajah perempuan yang tidak dapat ditutupi maupun dipalsukan. Ada nggak Dewa Ketampanan? Nggak ada kan? Ada juga si Narcissus yang malah narsis menganggap dirinya tampan, akhirnya jadi menyukai dirinya sendiri, dan akhirnya mati. Tapi Dewi Kecantikan pasti ada dong. Dear, Aphrodite, please bless me :)

Banyak kok yang menjelaskan bahwa perempuan adalah makhluk yang spesial karena keindahannya, misalnya dalam lirik lagunya The Stone Roses yang berjudul Sally Cinnamon pun dijelaskan bahwa perempuan yang diwakilkan oleh si Sally Cinnamon ini seperti berasal dari " sugar and spice and all things nice" lalu ada juga kutipan yang bilang bahwa "Boys are from Mars, girls are from Venus". You know how beautiful Venus is :)

Menjadi perempuan, kita juga bisa berekspresi tanpa batas, dari tata rias, busana sampai aksesoris lainnya. Namun, ada anggapan banyak orang yang bilang bahwa perempuan mengaplikasikan riasan di wajahnya karena adanya maksud hanya untuk menarik perhatian laki-laki.Ok. Mungkin itu salah satunya. So, What's the matter? Kalian laki-laki juga tertarik bukan? Tapi sebenarnya, ketika saya merias diri, saya memiliki kepuasan tersendiri. Entah itu hanya mengaplikasikan krim muka atau bedak, saya hanya ingin mengeksplorasi apa yang saya miliki. Ya, mungkin wajah saya nggak cantik-cantik amat, tapi saya merasa, dengan make up saya bisa menambahkan apa yang kurang pada diri saya. Bukannya menutupi atau tidak bersyukur dengan apa yang telah saya dapatkan dari sang pencipta. Coba pikir lagi, kalo kita tahu bahwa kita tidak terlalu cantik ataupun good looking, apa kita harus pasrah dengan keadaan? Mungkinkah kita menemui orang-orang di luar sana dengan wajah yang kusam, lembab dan berminyak? No! Kita diciptakan dengan sempurna, pertahankanlah itu :)

Akhirnya, pertama kali saya mengenal alat make up itu sekitar tahun 2009 dan mempelajarinya secara otodidak ya memang sebelumnya saya dikenal sebagai perempuan yang tomboy. Tapi ketika saya melihat Sari WSATCC saat manggung dengan cantiknya memakai eyeliner, saya terdorong untuk mencoba dan belajar mengaplikasikannya di kelopak mata saya. Kemudian saya mengenal maskara, pewarna pipi, lipstik dan sebagainya saat saya mulai mengajar. Sampai sekarang saya masih bertahap untuk menjadi girly dan mengeksplorasi diri. Ya, mungkin karena adanya pertambahan usia yang semakin dewasa dan tuntutan pekerjaan. Lalu saya memutuskan untuk membeli sebuah rok lagi (akhirnya sekarang saya punya 3). Ya, lumayan untuk memadu-padankan kemeja ataupun atasan lainnya. Sekarang saya menyadari bahwa ternyata perempuan lebih cantik ketika memakai rok.


Bagaimanapun cara kamu untuk menunjukkan bahwa kamu perempuan dan kamu bangga karena kamu adalah perempuan, lakukanlah. Tidak hanya riasan yang kita dapat tonjolkan, namun pembawaan diri kita sebagai perempuan yang percaya diri dapat kita tunjukkan ke semua orang. Seperti yang dikatakan lagi oleh Monroe, "I'm very definitely a woman and I enjoy it".

4 Response to "#Day 3 Saya adalah perempuan. Kamu?"

Nemo Says:

SETUJU!!
I'm, instead of talking about the gender-or-whatsoever matter, proud to be born woman :D

the trouble Says:

*batuk batuk kecil*

Unknown Says:

@_uki jangan cuma batuk-batuk! diamalin tuh! lol