#Day19 My blouse
Posted by orange lover! , 2012/05/28 18.39
Perempuan
mana yang tidak suka berbelanja pakaian? Perempuan mana yang tahan dengan baju
model unik yang terpajang di etalase toko ketika mereka sedang window shopping? Bisa saja yang tadinya
ke mall tidak berencana untuk berbelanja, akhirnya mengingkari janji, dan yang
tidak membeli di hari itu, bisa pula akan merasa menyesal ketika sesampainya di
rumah karena tidak membeli, lalu datang kembali untuk membeli baju tersebut di
kemudian hari. Agak kusut ya. Ya, begitulah perempuan. Selera bajunya juga
terkadang tidak dapat tertebak. Model-model bajunya kadang bikin pusing kepala.
Ada saja setiap bulan model baru berdatangan bikin isi dompet tak cukup untuk
makan.
Sebenarnya,
saya nggak begitu memperhitungkan masalah model baju. kalo saya suka, saya
beli. Kalo tidak perlu dan tidak cocok, untuk apa dibeli. Sebelum saya membeli
baju, pertama saya akan menanyakan ke diri sendiri, “Hmm.. Baju ini pantesnya
dipake buat kemana ya?” Jikalau tidak ada jawaban yang sesuai, ya tinggalkan
saja. Ya daripada nantinya tidak akan terpakai. Pernah, saat ke Bali tahun
2009, di daerah Seminyak, saya membeli dress
hitam dengan corak bunga Kamboja, dengan tali spaghetti dan kerutan di bagian
dada. Sayangnya, sampai sekarang, saya belum memakainya karena belum ke pantai
lagi. Aku sedih.
kerah pinokio |
Sempat
mendengar adanya blouse atau pun dress
dengan kerah pinokio. Bentuknya tidak kokoh seperti kerah kemeja pada umumnya,
namun membulat. Lalu, melalui Twitter, saya pun melihat model baju tersebut dari
gambar yang diposting Fitri Tropica (@fitrop). Hmm.. Lucu juga. Vintage. Saat
menyempatkan diri ke ITC Cempaka Mas minggu lalu, saya menemukan model baju
seperti yang lihat. Sayangnya, bahan baju tidak sesuai dengan selera. Kerah
pinokionya sih sudah seperti keinginan saya, namun brokat putih yang menjadi
bahan baju tersebut bikin saya ilfil.
Walaupun ada puring yang sesuai dengan warna luarannya, namun tetap saja malah
membuat saya berpikir kalau baju tersebut harusnya saya pakai saat menghadiri
pesta pernikahan. Ya, jadi ingat kebaya. Entahlah kalau itu yang jadi model
baju jaman sekarang. Saya harus berpikir dua kali untuk mengenakannya.
Setelah
beberapa menit mengelilingi pusat perdagangan itu, akhirnya saya menemukan satu
blouse yang menggugah selera. Walaupun bukan
dengan kerah pinokio seperti yang saya cari, saya menyukai layer putih
di bagian dada nya tersebut. Sepertinya, blouse ini cocok untuk suasana yang
semi fomal maupun non formal.
Dalam
memilih baju, apalagi perempuan, sepertinya harga nggak begitu menjadi
persoalan. Kenyamanan menjadi hal yang penting. Untuk apa punya baju
mahal-mahal kalau si pemakai nggak bisa memadu-padankannya dan nggak percaya
diri dengan apa yang dipakainya. FYI, baju yang saya beli kemarin, dengan bahan
katun linen harganya masih di bawah
lima puluh ribu loh. Yang penting orangnya bagus (red- cakep), pake baju apa
saja pasti terlihat bagus. Okesip.
Happy
hunting, gals!