Untuk kamu yang berulang tahun hari ini, tentunya aku ucapkan Selamat Berbahagia. Aku turut senang, Tuhan mengizinkan untuk menikmati hidupmu yang indah ini untuk yang ke 28 kalinya. Banyak mungkin semua peristiwa dan kenangan telah terjadi di tiap detik harimu. Aku pun bersyukur selalu ada di setiap mata memandang dan merasakan denyut-denyut jantungmu dan berada dalam bagian di hidup serta bisikan doamu. Semoga harapan-harapan selalu terwujud seperti cita-cita yang telah kamu capai sebelumnya. Happy Birthday, R*hadian Meg*nanda.
Ika
Posted by
orange lover!
16.43
Menjadi commuter di Ibu Kota tidak begitu
gampang. Apalagi untuk gue yang masih baru dalam hal pergi bolak-balik antar
provinsi hampir setiap hari ini. Gue tinggal di Bekasi, sedangkan Kebayoran
Baru adalah lokasi dimana gue bekerja kini. Pertamanya sih, gue merasa kaget
dengan semua ini, seperti ketika harus mengetahui bahwa lama perjalanan yang
gue tempuh dari rumah ke daerah Jakarta selatan tersebut selama dua jam pada
saat kondisi jalan Jakarta dalam keadaan normal. Hal ini dikarenakan gue harus
melewati daerah pusat kemacetan yang terkenal di Jakarta, Jalan Gatot Subroto dan Semanggi.
Alhasil, semua ini nampak begitu berat bagi commuter
pemula seperti gue.
Setiap harinya, angkutan
yang selalu mengantar gue adalah bis AC 05 jurusan Blok M – Bekasi. Tanpa bis
tersebut, apalah artinya gue. Mungkin hanya butiran berlian yang terhempas di
langit Senayan. Halah! Ketika masih kuliah dulu, gue menumpang bis ini hanya
untuk ke toko buku di Plasa Senayan. Mungkin hanya beberapa bulan sekali ketika
sang dosen menyarankan untuk membaca novel literature, ataupun atas dasar
kemauan sendiri.
Minggu,
06 Januari 2013
Well,
this is an absurd day.
Seperti biasa, semenjak ada dua dokter di klinik dimana gue kerja, sekarang gue
harus masuk kerja di hari Minggu. Senin, luckily,
gue libur. Untungnya, suasana klinik cukup lengang di hari Minggu. Otomatis
jam pulang gue bisa dimajuin lebih awal dari jadwal yang ditentukan. Biasanya
sih pukul 2 sudah pulang. Suasana jalan
pulang di hari Minggu siang tambah menggembirakan.
Tapi sih tadi tumben keluar klinik
sudah mulai sekitar pukul setengah empat. Salah satu teman kerja, sebut saja
Maul belum menyelesaikan tugasnya, dan gue asyik menjawab trivia buat diposting
di blog untuk hari keempat. Hehehe.. Tapi, yang bikin lama juga sih sebenarnya
ada pasien baru yang bikin ribet bukan kepalang. Sebelumnya, dia datang
langsung bersama temannya ke klinik untuk membuat janji dengan si dokter.
Pertamanya sih, gue pikir beliau orang Arab; dilihat dari font di iPhonenya
yang bertuliskan huruf Arab, saat memberikan gue nomor teleponnya. Wajahnya pun
tipikal, berhidung mancung, matanya kecil, namun kulitnya lebih terang. Saat
menepati janjinya tadi siang, beliau membawa serta sang istri dan seorang
anaknya yang masih kecil. Dilihat dari form kesehatannya, ternyata beliau berasal
dari Libya.Sayangnya Bapak tersebut berbahasa Inggris kurang lancar. Lain
halnya dengan si istri walaupun masih kental dengan aksen Timur Tengah, namun
bahasa Inggrisnya terbilang lancar. Jika dilihat dari situasi ini, bisa
dipastikan di ruang pemeriksaan nanti akan ada transit bahasa, Inggris – Arab
Libya – Inggris lalu kembali ke Arab Libya dan seterusnya. Terbukti, ruangan
menjadi hening sesaat mereka melakukan percakapan ketika bertanya ke si suami
bagaimana kondisi punggung dan area bermasalah lainnya saat itu. Gue dan dokter
pun saling pandang. We totally didn’t
understand what they were talking about. Ditambah lagi si anak yang jalan
mengelilingi ruang dokter yang hanya berukuran sekitar 3 x 3 meter, menangis
karena tidak mengizinkan Babanya (panggilan dalam bahasa Arab) diperiksa oleh
si dokter, dan juga berulang kali terjatuh karena masih belajar menyeimbangkan
badan saat berjalan, sungguh meramaikan suasana. Perkiraan gue benar. Setelah
pemeriksaan selesai pun si dokter bilang ke gue, “This is so abstract, Ika.” Gue merasa pusing.